Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Medika Cendikia (e-Journal)

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik dalam Menjalani Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD dr. Slamet Garut Iwan Shalahuddin; Indra Maulana
Jurnal Medika Cendikia Vol 5 No 01 (2018): JURNAL MEDIKA CENDIKIA
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hemodialysis is used to treat the end stage renal disease patient or the patient with the chronic disease who needs the immediate dialysis. According to the data taken from Indonesian Renal Registry (IRR) 2011 showed that the number of patient with Chronic Renal Failure (CRF) who conducts the hemodialysis procedure is 22.304. the big problem contribute to the hemodialysis process failure is the patients obedience. There are many factors causes the disobedience of the patients impacting the renal therapy failure, among others age, gender, educational background, HD duration, smoking habit, motivation, health service access, the role of patients perception towards nursing service and family support. The data taken from RSUD dr.Slamet Garut 2014 showed that 66 patients who conducts HD therapy consist of 34 obedient patients and 32 disobedient patients. This research was animed to find out the relationship between family support and Chronic Renal Failure patients abedience who conduct the hemodialysis procedure in Hemodialisa Room RSUD dr. Slamet Garut. The method used in this research was descriptive correlative research method with cross sectional approach. The data analysis used in this research was trough utilizing the univariate analysis with percentage formula and bivariate analysis with Spearman Rank. The result of the research showed that Sig. (2-tailed) was 0,003 less than the critical value α= 0,05 (0,003 < 0,05) means that there is a relationship between family support and Chronic Renal Failure patients obedience who conduct the hemodialysis procedure in Hemodialisa Room RSUD dr.Slamet Garut. There is an intended value that the researcher suggests, it is important that the patient form a group of hemodialysis patient and arrange the follow-up plan in form of reminder card implemented after post hemodialysis procedure in order to remind the next HD.
Hubungan antara OMSK dengan Gangguan Pendengaran di Poliklinik THT RSUD dr. Slamet Garut Indra Maulana; Iwan Shalahuddin
Jurnal Medika Cendikia Vol 5 No 02 (2018): JURNAL MEDIKA CENDIKIA
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33482/medika.v5i02.87

Abstract

Kejadian OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang dimulai setelah dewasa. Faktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring, mencapai telinga tengah melalui tuba Eustachiu. Gangguan pendengaran tergantung dari derajat kerusakan tulang-tulang pendengaran. Biasanya di jumpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran. Prevalensi OMSK secara umum adalah 3,8%. Disamping itu pasien OMSK merupakan 25% dari pasien yang berobat di poliklinik THT rumah sakit di Indonesia. Angka kejadian OMSK yang rendah, di negara maju ditemukan pada pemeriksaan berkala, pada anak sekolah yang dilakukan oleh School Health Service di Inggris Raya sebesar 0,9%, tetapi prevalensi OMSK yang tinggi juga masih ditemukan pada ras tertentu di negara maju, seperti Native American Apache 8,2%, Indian Kanada 6%, dan Aborigin Australia 25%. Tujuan peneilitian untuk mengetahui hubungan jenis OMSK dengan gangguan pendengaran di Poli Klinik THT RSU dr. Slamet Garut. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh pasien yang berkunjunga ke poli THT dengan sampel sebanyak 46 responden. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang kuat antara OMSK dengan gangguan pendengaran denga nilai uji statistik didapatkan 5,6 yang berarti nilai hitung lebih besar dari nilai tabel (3,841) dengan menggunakan nilai alpa 0,05. Rekomendasi yang dapat diberikan bahwa penderita OMSK yang disertai dengan keluhan gangguan pendengaran sebaiknya segera memeriksaan kondisinya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, mengingat keluhan gangguan pendengaran menunjukkan tanda bahaya yang diakibatkan oleh penyebaran infeksi ke telinga dalam